Saturday 21 January 2017

[MCU REVIEW] IRON MAN VS CAPTAIN AMERICA TRILOGY

Halo, Marvelites! 😀
Kalau kamu seneng dengan film-film superhero khususnya superhero Marvel kamu pasti kenal banget dengan dua karakter ikonik Marvel yang bernama Iron Man dan Captain America. Nah, saat ini baik Iron Man maupun Captain America sudah mendapatkan masing-masing 3 film solonya, atau boleh kita sebut dengan istilah trilogy. Kedua karakter ini memang sama-sama disukai dengan gaya dan tone cerita masing-masing. Dan kalau kamu coba untuk melihat lebih jauh lagi, *cielah 😁* kamu juga mungkin akan menemukan perbedaan-perbedaan yang cukup unik dan signifikan di antara keduanya. Mau tau apa saja perbedaanya? Berikut saya rangkum beberapa perbedaan unik film-film solo Iron Man dan Captain America yang mungkin luput dari perhatian kamu:

1. The most obvious one; Judul.

Kalau kamu perhatian, (alias perhati[k]an with -k *hehe 😀*, cara Marvel memberikan judul untuk sekuel masing-masing franchise ini cukup berbeda. Iron Man menggunakan angka yakni Iron Man, Iron Man 2, dan Iron Man 3; sementara Captain America menggunakan subjudul seperti CA: The First Avenger, CA: The Winter Soldier, dan CA: Civil War. (CA = Captain America). Hal ini juga sekaligus menjadikan fakta bahwa baru franchise Iron Man satu-satunya yang membuat judul sekuel dengan angka. Thor juga dengan subjudul. At least kita udah tau dari sekuelnya Thor yang diberi subjudul The Dark World dan film ketiganya yang tayang 2017 mendatang diberi subjudul 'Ragnarok'. Bagaimana dengan Guardians of the Galaxy? GoTG tidak menggunakan subjudul memang. Tapi GoTG juga tidak menggunakan tok angka. GoTG menggunakan volume. Film keduanya yang juga rilis tahun ini bertajuk Guardians of The Galaxy Vol. 2, volume layaknya album dalam kepingan kaset.

2. Kematian villain

Di Iron Man, kalau kamu juga perhatiin, seluruh villain utamanya koit alias mokat alias mati dan kematiannya sama-sama diikuti dengan ledakan. Mari kita lihat. Obadiah Stane di Iron Man 1, sewaktu melumpuhkan Tony Stark di atas medan reaktor raksasa meledak karena Tony menyuruh Peper untuk meledakkan reactornya. Whiplash, di Iron Man 2, juga meledak setelah mendapatkan serangan dari dua arah oleh Tony dan War Machine. Terakhir Aldrich Killian di Iron Man 3, sempat bertahan (masih hidup) setelah diledakkan oleh Tony didalam sebuah armor yang dipasangi bom, kemudian dihajar lagi sampai hangus oleh Pepper Potts yang saat itu memliki kekuatan setelah dilakukan eksperimen ekstremis di tubuhnya. Sayang, kekuatan Pepper dihilangkan setelah itu.
Meanwhile, kalau kita lihat di Captain America, semua villain utamanya tidak mati, or, tidak benar-benar mati, at least. Mari kita lihat. Di 'The First Avenger' kita tau Red Skull terurai setelah ia secara ceroboh memegang The Tesseract dengan tangan kosong. Yang kita tidak tau, benarkah ia mati? Karena kita sama-sama tau bahwa Tesseract adalah salah satu infinity stone yang dikenal dengan nama Space Gem, yakni batu yang memiliki kekuatan untuk memindahkan sesuatu/seseorang dari satu space ke space yang lain. Yang artinya, Red Skull kemungkinan besar belum mati. Hanya terserap ke dunia lain. Mungkin ke dunia di mana Thanos bersemayam, lalu di Infinity War Thanos dan Red Skull akan bekerja sama untuk menghancurkan The Avengers.
(2) Di Captain America 2 kita tau bahwa Bucky aka The Winter Soldier adalah musuh utama Cap walaupun Bucky sebenarnya adalah sahabat Cap yang dibrainwash oleh HYDRA. Alexander Pierce adalah dalang di balik semuanya, namun tetap saja, fightnya Captain America adalah untuk Bucky, bukan untuk Pierce, sehingga jelaslah, Bucky adalah musuh utamanya dan Bucky tidak mati. Malahan sebenarnya Bucky yang memenangkan duelnya dengan Capt.
Di Captain America 3, well, Captain memang beradu fight dengan Crossbones di awal-awal film. Tapi Crossbones tidak pernah benar-benar jadi musuh utama Captain. Pihak Marvel sendiri telah mengkonfirmasi bahwa Zemo lah villain utama sebagai dalang yang menyebabkan Civil War, dan dia.. well, as your guess, tidak mati.

3. Motivasi Para Musuh

Kalau yang ini lebih kurangnya murni pendapat saya sih gan. Gak tau yaa kalau agan-agan berpikiran yang mesum, *eh, yang lain maksuttnya 😂*
Menurut saya, semua musuh Iron Man dan Captain America yang udah saya sebutkan di atas, meski berbeda latar belakang, namun punya motivasi yang hampir sama di antara para villain terhadap sang superhero dan memiliki perbedaan tersendiri antara musuh satu superhero dengan yang lain. Musuh Iron Man, jika bisa digolongkan, memiliki motivasi yang lebih merupakan masalah personal terhadap Iron Man alter ego aka Tony Stark. Obadiah Stane, musuh di Iron Man 1 adalah rekan ayah Tony yang kemudian merasa iri terhadap kesuksesan Tony dan kemudian turns out against Tony. Ivan Vanko aka Whiplash, anak dari rekan Howard Stark yang juga merasa jealous alias iri, merasa ketidakadilan terhadap apa yang menimpa ayahnya dan yang diperoleh Tony. Terakhir, Aldrich Killian, *well, di Iron Man 3 musuh utamanya bukan The [fake] Mandarin, btw* adalah seorang nerd, fan berat Tony di masa lalu, yang merasa dendam terhadap Tony karena Tony dahulu mengabaikan dan tidak menepati janji untuk menemuinya di rooftop seperti yang Tony katakan. Alhasil, semua masalah yang terjadi terhadap Tony semuanya karena masalah pribadi. Keamanan negara terancam di Iron Man 3 juga karena masalah pribadi.
Sementara itu kalau kita lihat dari sudut pandang musuh-musuh Captain America, kebanyakannya, atau mungkin semua di antara mereka, adalah orang-orang yang berhubungan dengan dunia politik, organisasi rahasia, terutama HYDRA, yang mengancam keselamatan negara, bukan hanya pribadi Capt saja. Red Skull merupakan mantan anggota NAZI yang sekaligus merupakan pendiri HYDRA. Winter Soldier, di tangan HYDRA merupakan pembunuh bayaran yang terlatih dan mematikan. Baron Zemo, meski tidak diceritakan memiliki kemampuan super, rupanya juga merupakan orang-orang HYDRA yang menginginkan keruntuhan para Avenger.

4. Kesuksesan Filmnya

Film pertama Iron Man terbilang sangat sukses dan bisa dibilang yang paling sukses di antara film-film Iron Man yang lain. Bagaimana tidak, Iron Man pertama adalah film perdana yang menandai mulainya konsep Marvel Cinematic Universe. Mendapatkan gross yang sangat tinggi, film ini mampu melampaui ekspektasi para penonton dan menggebrak dunia perfilman dengan konsep Cinematic Universe. Sayangnya setelah Iron Man 1, boleh dibilang tidak ada sekuelnya yang bisa memuaskan fans, terlebih karena sebagian fans dikecewakan karena alih-alih dapat menyaksikan The Mandarin di Iron Man 3 ternyata hanya aktor-_-. Nevertheless, film pertama best, kedua worst, ketiga meh.
Sementara itu, franchise Captain America secara rating dan gross nemiliki grafik yang cukup eksponensial meningkat dari film pertama sampai yang terakhir. Film pertama Captain America dianggap flop, baik secara rating maupun segi pendapatan, namun secara tidak terduga, lewat tangan Duo Russo Brothers di kursi sutradara, kedua sekuelnya  mampu meledakkan rating dan budget yang sangat wah. Menyusul kesuksesan The Winter Soldier yang membawa tema politik dan spionase, Civil War juga menjadi one of the best movies so far in MCU. Overall, CA 1 meh, CA 2 better, CA 3 and better again.

5. Their Kisses

Well, this one seems to be an odd thing. Yang ini agak rada-rada apalah-apalah untuk dibahas. Well, parental guide is needed, I guess. 😂
Kita tahu Iron Man aka Tony Stark adalah milyuner, philanthropis yang amat playboy sementara Captain aka Steve Rogers adalah soldier yang still virgin, zero experiences about women, dan baru sekali nyium cewe malah terdampar di es dan membeku sampai berpuluh-puluh tahun. Namun dalam hal girls, atau lebih spesifik lagi, untuk urusan ekhm, kiss, di film, ekhm, uhuk uhuk, hooekk *lah malah jadi batuk berdahak 😂* nyatanya Captain punya partner kiss yang berbeda-beda dalam setiap filmnya. Di CA 1 dengan Agent Carter, sebelum Cap naik pesawat, di CA 2 dengan Natasha Romanoff aka Black Widow meskipun dimaksudkan untuk mengelabui musuh, dan yang terakhir di CA 3 dengan Sharon Carter sebelum adegan battle di airport. You know how Barnes and Wilson look on that scene. 😂 Sementara itu, dari Iron Man satu sampai tiga, well, Tony just sticks on the same girl, Pepper Potts, sekretaris pribadi sekaligus pasangannya. Malah, sayangnya setelah Avengers: Age of Ultron, di mana kontrak Gwelynth Patron selaku pemeran Pepper Potts habis, diceritakan kini Tony Stark break up, alias putus dengan Potts, duh. 😢

Nah, itu dia tadi beberapa major points, perbedaan unik seri film Iron Man jika dibandingkan dengan seri film Captain America. Apakah kamu setuju? Atau kamu tahu hal unik lain yang membedakan film Iron Man dan Captain America yang belum disebutkan di sini? Silakan bagi tahu ke sini lewat kolom komentar. Trims. 😊🐝

Wednesday 28 December 2016

KARAKTER VILLAIN MARVEL YANG KEMATIANNYA TERASA 'WASTED'

[MAJOR SPOILER ALERT!]

Khusus dibaca bagi yang sudah menonton semua film dan series Marvel yang sudah tayang sampai hari ini. Iron Man - The Incredible hulk - Iron Man 2 - Thor - Captain America - The Avengers - Iron Man 3 - Thor: The Dark World - Captain America: The Winter Soldier - Guardians of The Galaxy - The Avengers: Age of Ultron - Ant-Man - Captain America: Civil War, Doctor Strange.

Agents of S.H.I.E.L.D. Season 1-4, Agent Carter Season 1-2. Daredevil Season 1-2, Jessica Jones Season 1, Luke Cage Season 1.

Dalam film-film superhero, tidak lengkap rasanya jika tidak memiliki villain atau supervillain. Tak jarang terdapat lebih dari satu villain (musuh) dalam satu film yang sama-sama memiliki tujuan untuk menghabisi si superhero. Ambil 'Spider-Man 3' sebagai contoh. Di film tersebut, ada tiga villain sekaligus yang harus dihadapi oleh Si Manusia Laba-laba, yakni: Venom, Green Goblin, dan Sandman. Bayangkan betapa repotnya menghadapi tiga villain yang sama-sama kuat. However, salah satu kelemahan dengan adanya villain yang lebih dari satu adalah: salah satu atau beberapa karakter villain dari villain yang ada bisa saja akan dimatikan dan keberadaannya dianggap tidak signifikan. Berikut ini adalah beberapa villain dari film-film di MCU dan series yang kematiannya terasa 'disayangkan'.

Check it out!

[1] Dr, Whitehall (Agents of S.H.I.E.L.D. Season 2)



Kemunculannya di awal-awal memang berhasil mengintimidasi. Dari awal, aura penjahat petinggi HYDRA sejak masa S.S.R. ini udah terasa mencekik. Kata-kata andalannya "discovery requires experiments" itu jahat banget. Do'i tega memotong-motong jasad Jiaying, ibunda Skye, inhuman yang memiliki kemampuan regenerasi sel yang sangat cepat sehingga tetap muda, dan mengambil organ-organ dalammnya untuk diuji eksperimen. Hasilnya, sel-sel Jiaying berhasil membuat Whitehall berumur panjang dan kembali muda. Sadisnya, sisa-sisa jasad Jiaying yang sebagian besar merupakan tubuh bagian luar dibuang ke tumpukan sampah.
Kekejaman Whitehall tidak hanya sampai di situ. Di masa Coulson memimpin S.H.I.E.L.D., ketika Whitehall kembali muda, dia mengendalikan Raina dengan alat yang dipasangkan secara paksa ke tubuh Raina yang dengan alat itu Whitehall bisa membunuh Raina kapanpun dia mau. Sayangnya, semua kekejamannya itu [SPOILER ALERT!] tidak memberikan adegan defense atau fight yang cukup berarti. Padahal dia 'harusnya' bisa diduelkan dengan Coulson, atau dengan agent level 6 yang jago bela diri seperti Mack dan May.

[2] James Wesley (Daredevil Season 1)



Wesley adalah tangan kanan nomor satu Kingpin, musuh besar Daredevil. Dia adalah orang kepercayaan yang paling dekat dengan Kingpin. Tidak ada satupun rahasia Kingpin yang tidak diketahui Wesley. Bahkan, Kingpin secara personal menceritakan rahasia yang dia punya dan meminta Wesley untuk menjaga rahasia tersebut. Kingpin sudah menganggap Wesley lebih dari sekadar orang kepercayaan. Yang ngga enaknya, di saat gue berfikir bahwa karir Wesley masih akan panjang, dan dia akan jadi penjaga pintu terakhir sebelum Daredevil berhadapan dengan Kingpin, eh do'i malah ko'it. Yang bikin kematiannya terasa 'wasted' adalah, dia mati bukan di tangan Matt Murdock, sang hero, melainkan cewe yang tidak punya skill bela diri apa-apa. What the....?

[3] Baron von Strucker (The Avengers: Age of Ultron)



Baron von Strucker sendirian memang bukan lawan yang sepadan dengan Avengers yang rame-rame. Ane pun heran kenapa di awal scene semua Avengers datang ke markas HYDRA cuma untuk menghadapi Baron von Strucker dan anak buahnya. Yahh, well, the scene is fantastic. But, still, menurut saya Baron masih bisa ditarungkan dengan Captain America sendirian, Hawkeye sendirian, Widow sendirian, ato Iron Man sendirian. *asal jangan sama Hulk sendirian aja*. Do'i kan seharusnya bisa di-back-up oleh Maximoff bersaudara. Di komik sendiri padahal, Baron von Strucker adalah salah satu villain yang cukup berbahaya, Ia mahir menggunakan senjata api. Ia juga punya sarung tangan yang bisa mengeluarkan sengatan listrik. Tapi mungkin karena di Age of Ultron villain utamanya bukan dia; dia cuma villain numpang doang; makanya pamornya kurang ditonjolkan dan ko'it seketika tanpa scene yang jelas.

[4] Gideon Malick (Agents of S.H.I.E.L.D. Season 3)



Kalau ngomongin villain Agents of S.H.I.E.L.D. terutama para petinggi HYDRA, maka Gideon Malick adalah yang paling potensial kedua setelah Dr. Whitehall. Gideon memang sudah tua, dan menjadi 'coward' alias penakut di masa mudanya. Tapi jangan lupakan, dia adalah orang nomor satu HYDRA pada saat itu. Gideon berdampingan dengan The Hive dan para 'bad' inhumans harusnya bisa jadi lawan yang berat untuk para agents. Sayangnya, *atau mungkin emang udah takdirnya kali ya*, penglihatan akan kematian dirinya sendiri benar-benar jadi kenyataan. Ia dibunuh oleh Hive, yang ia anggap 'dewa'nya, dengan hanya satu serangan, persis seperti di penglihatan masa depan. What a waste! Padahal do'i udah lumayan mematikan pas do'i dipasangin armor di kedua lengannya. I was like, "whoa, ini bakalan keren nih kalo dua old men, Coulson and Malick, duel. Yang satu pakai armor di lengan, yang satu pakai tangan 'prototype' robot. Tapi yang terjadi... aahh... yahsudahlah.

[5] Ronan The Accuser (Guardians of the Galaxy)


Tampang sangar.. Suara gahar... Badan kekar.. Keselamatam sebuah planet terancam setelah Power Gem, salah satu di antara infinity stone jatuh ke tangannya. Hmmm.... It was going to be an epic and awesome battle between him and The Guardians. However, nah! Jujur, aksi Peter Quill a.k.a Star Lord untuk mengalihkan perhatian Ronan dengan menari gak jelas membuat penonton terkejut sekaligus terhibur. Namun di sisi lain, hal ini mengakibatkan Ronan kehilangan kesempatannya untuk menunjukkan kebolehan dan kesangarannya. Well, I didn't say I would expect he destroyed the planet. But, kita boleh dong berharap kalau akan ada battle antara lima guardians lawan satu orang yang super powerful dengan infinity stone. Untuk urusan final battle, saya lebih suka pertarungan dengan Nebula dibanding dengan Ronan.


[Bonus]

[6] Dr. Victor Doom (The FANT4STIC)



Well, The Fantastic 4 Reboot memang bukan bagian dari MCU (Marvel Cinematic Universe), setidaknya ada embel-embel MARVELnya. :p Film yang jadi bahan hujatan netizen ini dinilai buruk bukan hanya dari storynya, akting para casti-nya, tetapi juga karena sutradaranya merusak citra dan penggambaran karakter Doom hampir 180 derajat, sangat jauh dari penggambarannya yang ada di komik. Dr. Doom memang dibuat super powerful, bisa menghancurkan segalanya dengan 'hmm, kekuatan fikirannya(?)' /entahlah/. Bisa menghancurkan benda dari dalam tanpa harus menyentuhnya. Tapi pertanyaannya, kenapa final battle dengan The Fantastic 4 seakan-akan dilama-lamain? Akhirnya do'i yang ko'it. Mana tewasnya hancur lebur lagiih. Kalau filmnya survive, dan dibikinin sekuel, bayangin, kita ngga akan pernah liat Dr. Doom lagi. Padahal kan Dr. Doom punya banyak peran di berbagai event besar di komik Marvel. Jadi ada untungnya sih, filmnya flop.


Nah, itu dia beberapa villain dalam cinematic Marvel yang menurut ane sayang banget dimatiin dengan kesan yang 'gitu aja'. Bagaimana menurut kamu? Apa kamu sependapat dengan list ini? Atau kamu tau villain Marvel lain yang matinya terasa 'wasted'? Silakan sahre ke kami dan tambahkan di kolom komentar. Trims.
:D

Sunday 25 December 2016

MY TOP FAVORITE MOVIES OF 2016

2016 has been a great year! Or that's at least what I think. Don't you think so?
Well, let's count in! Top 10 Movies That I Like Best Throughout 2016.
Apa syarat sebuah film bisa dikatakan TERBAIK menurut saya?
Tidak muluk-muluk.

Pertama, first impression, yakni seberapa takjub atau terhibur atau terhanyut saya setelah menyaksikan suatu film. Film komedi yang ada di dalam list ini benar-benar mampu lucu sampai saya terpingkal. Film bergenre thriller di list ini mampu menyuguhkan sensasi ketegangan dan menahan nafas hampir di sepanjang durasi filmnya. Begitupun film bergenre lain, impressionnya sesuai dengan genre yang ditawarkan, dengan kata lain, penyampaian feelingnya mengena.


Kedua, kemampuan film untuk ditonton lebih dari sekali. Semakin sering suatu film saya tonton, semakin favorit film tersebut.

Of course, list yang saya buat ini hanya didasarkan dari film-film yang sudah saya tonton dan penilaian seseorang bisa berbeda dari orang lain. Jadi jangan heran kalau film favorit kamu tidak masuk dalam daftar yang saya buat ini.

Oke langsung aja. Here we go!  ^ _ ^

[MINOR SPOILER ALERT!]

[1] Captain America: Civil War



Dalam list ini, hanya posisi satu yang tidak bisa digugat! Civil War is my top movie of all movies in 2016. Marvel Cinematic Universe has grown up to be wider and stronger. Installment ceritanya semakin berkembang dan layak diapresiasi jempol. Phase 3 resmi dibuka dengan kehadiran film Captain America yang ketiga ini. Ekspektasi saya yang tinggi setelah melihat rating di IMDb dan rottentomatoes terbayar dengan perasaan yang excessively blissful. Kapan lagi bisa melihat pasukan superhero favorit kita berantem dengan superhero yang lain? Setiap superhero menunjukkan kebolehannya masing-masing, tapi tidak ada yang benar-benar superior: kalah-mengalahkan, menyelamatkan-diselamatkan. Duo Russo Brothers selaku sutradara pun secara cemerlang mampu membagi porsi adegan untuk masing-masing superhero, sehingga kita tidak melupakan bahwa Captain America tetap sebagai central character-nya.

My rating: 10/10

[2] Zootopia




Kita tahu kalau Disney animation memang jago dalam membuat film-film animasi yang lucu. Tapi kalau film animasi berbalut genre misteri dan twist-ending? Whoa. Jarang-jarang. Dan kerennya Disney merealisasikannya di Zootopia. Semua elemen yang saya harapkan dari sebuah film animasi disuguhkan dengan manis oleh Zootopia. Superb!

My rating: 9.6/10

[3] Storks



Satu lagi film animasi paling oke, paling yahud yang diproduksi di tahun 2016 adalah STORKS. Gak nyangka, bisa bikin script yang luar biasa lucu hanya dengan bangau, penguin, dan bayi-bayi lucu. Dibandingkan film-film animasi yang lain yang tayang 2016, seperti The Secret Life of Pets, Trolls, Sausage Party, dll, STORKS adalah film animasi yang dengan ingredient yang paling pas yang bisa bikin saya terpingkal-pingkal. Ada banyak momen yang bikin ane overwhelming, terutama karena scoringnya juga pas. Ciamik!

My rating: 9/10

[4] 10 Cloverfield Lane



Yang ini adalah contoh film yang bisa ngasih first impression yang luar biasa takjub pas di ending. Dari awal sampai sepanjang pertengahan, penonton dibikin penasaran dengan apa yang terjadi di luar, dan semakin ke belakang, tone ceritanya semakin thrilling. Untuk ukuran sekuel, film ini jauh lebih bagus dari film pendahulunya.

My rating: 9/10

[5] Crouching Tiger, Hidden Dragon: Sword of Destiny



Banyak film laga yang mungkin bertema serupa. Donnie Yen juga sudah tampil di berbagai film dengan memukau. Tapi untuk yang satu ini, saya salut dengan cinematography dan koreografi martial art yang intens dan memukau, Mungkin film ini lemah secara cerita karena agak gampang ditebak, tetapi dari segi performance, semuanya tampil apik.

My rating: 9/10

[6] Doctor Strange




It's totally different than the other MCU films. Point unggul dari film ini adalah visualisasi mystical art yang super-duper-triper luar biasa. Portal, gedung skyscraper yang terlipat-lipat, multiple realms, semuanya benar-benar baru bagi dunia superhero Marvel dan visualnya bikin eyegasm. Sayangnya, tidak seperti karakter hero Marvel yang sudah duluan ditampilkan, kekuatan Doctor Strage memang tidak bisa dijelaskan secara ilmiah. Atau memang ada penjelasannya, tetapi tidak dijelaskan. Sesuai dengan pernyataan The Ancient One ketika Stephen Strange bilang "it doesn't make any sense!", "Not everything does, not evetything has to." Pertanyaannya kemudian, sudah siapkah fans Marvel dengan konsep timetravel dan multiverse?

My rating: 8/10

[7] Now You See Me 2



Secara keseruan dan twist, NYSM 2 dirasa tidak mampu melebihi kekuatan film pendahulunya, namun secara tema cerita, NYSM 2 masih sangat layak dikatakan sebagai salah satu yang terbaik di 2016 karena film ini berhasil menyuguhkan aksi dan trik yang jauh berbeda dari sebelumnya. Selain itu, daya pikat film ini juga terletak pada karakter-karakter barunya yang mampu mengimbangi performa pemain-pemain lama. Meskipun demikian, penampilan tokoh-tokoh utama tetap tampil kharismatik. Beberapa adegan memang twistful, namun twistnya terasa kurang begitu kuat. Overall, I enjoy it,

My rating: 8/10

[8] Finding Dory



Setelah tiga belas tahun, Finding Nemo akhirnya mendapatkan sekuel yang rilis dengan judul 'Finding Dory'. Saya kira konsepnya masih sebelas-duabelas dengan Finding Nemo: diculik, diselamatin. Ternyata tidak. Disney-PIXAR lagi-lagi membuktikan kehebatannya dalam meramu cerita dengan makna 'Finding' yang berbeda dari yang sebelumnya. Really smart! Kesuksesan besar film pertamanya tentu saja mengakibatkan ekspektasi yang tinggi dari kalangan penontonnya. Sayangnya, menurut saya, Finding Dory hanya berhasil memuaskan, tanpa bisa melampau kesuksesan film pertamanya. Tapi, yang jelas, saya suka. Apalagi karakter Dory adalah karakter yang paling saya favoritkan. Saya sih kepinginnya, masih ada lagi sekuel untuk film bertema 'finding' ini, karena jujur saja, saya kepengen ikan-ikan yang lepas dari akuarium P. Sherman ditampilkan lebih banyak lagi. Dan.. kalau bisa ada reuni karakter-karakter Finding Nemo dan Finding Dory yang lebih banyak lagi kalau seandainya film ketiganya memang beneran dibuat.

My rating: 8/10

[9] Suicide Squad



Suicide Squad, adalah sebutan untuk tim taktis buatan pemerintah yang terdiri dari a bunch of criminals, sekelompok penjahat kelas kakap, musuh-musuhnya superhero, yang dikumpulkan untuk melawan ancaman terhadap bumi, baik yang merupakan kekuatan magis, alien, extraterrestrial, dsb. yang mungkin tidak sanggup dihadapi oleh tim keamanan pemerintah. Meski film ini mendapat rating yang kurang memuaskan di beberapa situs review film, namun film ini tetap mendapat tempat di mata saya. Singkirkan segala poin negatif dari film ini, Anda masih dapat menikmati jalinan ceritanya dengan baik. Lupakan dulu pertanyaan "di mana para superhero berada ketika si musuh utama meluluhlantakkan kota?". Ada Joker, Harley Quinn, dan Deadshot yang benar-benar tampil mencuri perhatian. Selain itu album kompilasi sontreknya juga cihuy semua!

My rating: 8/10

[10] Train To Busan



Film yang satu ini memang sangat layak berada di Top 10 Film Terbaik Tahun 2016. Konsep ceritanya mungkin bukan satu-satunya di dunia, Film bertema survival di tengah penduduk kota yang terjangkit wabah zombie memang sudah sangat banyak dibuat. Namun bagaimana dengan survive dari gigitan zombie di dalam kereta api yang sedang melaju? It's pretty new. Premisnya apik, eksekusinya juga bagus, sehingga nuansa thriller ala zombie apocalypse-nya benar-benar terasa. Yang lebih menarik lagi, konflik tidak terpaku pada zombienya saja, tetapi bagaimana perjuangan dan pengorbanan para karakter utama untuk menyelamatkan diri sendiri dan orang tercinta dari wabah zombie. Highly worth it to watch!

My rating: (8/10)


Honorable mentions:

[4/5] Alice Through The Looking Glass

[4/5] Divergent: Allegiant

[4/5] Batman V Superman

[4/5] Ice Age: Collision Course

[4/5] Mr. Right

[4/5] Airlift

[4/5] The Magnificent Seven

[4/5] The 5th Wave

[4/5] Mermaid (Mei-ren Yu)

[4/5] Miss Peregrine's Home For Peculiar Children

[4/5] Kung Fu Panda 3

[4/5] The Jungle Book

[4/5] Kubo And The Two Strings

[3.8/5] Pete's Dragon

[3.5/5] TE3N

[3.5/5] The Town Where Only I Am Missing [ERASED]

[3.5/5] My Stupid Boss

TV Series:
(9/10) Agents of S.H.I.E.L.D. Season 4
(8.5/10) Stranger Things Season 1
(8/10) Luke Cage Season 1

Monday 28 November 2016

[REVIEW] MARVEL'S DOCTOR STRANGE

DOCTOR STRANGE (2016)  Benned͢ict Cumberbatch, Tilda Swinton, Bennedict Wong

*non-spoiler review* tapi kalo ada yaa mohon maap lahir batin aja yaa

'Open your mind and forget everything that you think you know.'

MARVEL nailed it, again! Sepertinya sejak munculnya film 'The Avengers' (2012) yang menandai awal mula konsep Cinematic Universe benar-benar menarik banyak penonton, sehingga setelah The Avengers, film-film lain asalkan keluaran MARVEL selalu mampu mendobrak pendapatan besar, tidak peduli itu film sekuel semacam IRON MAN 3, maupun film-film dari superhero yang sama sekali belum dikenal semisal ANT-MAN, GOTG, dan yang terbaru, DOCTOR STRANGE. Resmi! ini jadi film terbaik kedua di tahun ini yang saya tonton setelah CIVIL WAR. Bagi para fans sejati MARVEL, yang udah baca komiknya mungkin akan tertarik dengan karakter Dormamu, villain terbesar Doctor Strange. Apakah Marvel akan menampilkannya dan bagaimana caranya? Well, skip that karena tanpa perlu tau siapa Doctor Strange itu, penonton awam sekalipun bisa menikmati rangkaian penceritaannya. 

Awal penceritaan memang bukan hal yang benar-benar baru. Origin story Doctor Strange baik versi komik maupun film bahkan hampir-hampir mirip dengan kisah Iron Man. Bennedict Cumberbatch, aktor yang merupakan pilihan pertama tim MARVEL untuk memerankan karakter Doctor Strange, tampil memukau, nyaris effortlessly, meski masih terbayang-bayang dengan gaya ke-Sherlock-Sherlock-an maupun ke-TonyStark-TonyStark-annya. *apa banget bahasanya-_- Aktris kenamaan Tilda Swinton juga tidak kalah memukau dengan perannya sebagai The Ancient One yang sempat dikomentari banyak fans karena tidak sesuai dengan yang di komik. Oiya, ada trivia yang kamu perlu tau mengenai cast film ini, apalagi kalau kamu adalah orang yang selalu amaze dengan film-film luar yang ada Indonesia-Indonesianya. Salah satu karakter Master di film ini ternyata keturunan Indonesia lho. Namanya Topo Wresniwiro. Tuh, Indonesia banget kann namanya. Beliau memang asli keturunan Indonesia kok, tapi wawak itu udah jadi warganegara Inggris sejak beberapa tahun silam.

Well, meski di awal ceritanya nothing new, Doctor Strange jelas menawarkan tampilan visual yang sumfah ruar biasa keren. Aksi kejar-kejaran dan tumbuk-tumbukan di antara gedung-gedung pencakar langit dan jalan raya yang terputar-putar, terjungkir-balik, aseli bikin eyegasm. 'Apa yang kamu lihat di trailer masih belum ada apa-apanya' karena mejelang pertengahan sampai akhir film, lebih banyak action dan kejutan-kejutan yang dihadirkan. Selain itu, Marvel juga masih konsisten dengan balutan komedinya yang mampu hadir dengan porsi dan momen yang tepat. Terakhir, jangan beranjak dulu dari layar karena ada dua post credit scene di akhir film.

Overall, meski awal penceritaan predictable, Doctor Strange menawarkan aksi dan visualisasi yang memukau dan bahkan sanggup membuat anda merasakan Strange-effect, seakan merasakan tempat berpijak anda berputar terkena sihir Strange ketika keluar dari bioskop. (My Personal Rating: 4.3/5) 

Monday 4 April 2016

BEST PICTURES OF 2015 VERSI 'HERGUNZ'


2015 jadi tahun yang keren untuk film-film luar biasa.
Dari sejumlah film yang udah ane tonton, ane mencoba menyusun sebuah daftar film 2015 paling keren versi ane. Oke mungkin ini kedengaran amat telat. It's April already!
But screw the month! I don't give a d-amn about that :D

Peringkat yang ane susun di sini mungkin tidak akan sama dengan pemirsa yang lain, dan itu wajar. Pertama, ane kaga nonton semua judul film. Ane cuma nonton film yang bagus-bagus aja, jadi ane udah nyiapin list dulu sebelum nontonnya. Dari yang ane tonton inilah yang saya buatin peringkatnya. Kedua, tiap orang punya selera yang berbeda-beda. Indikator bagus-tidaknya suatu film antara satu orang dangan orang lainnya tidak sama. Boleh jadi film yang menurut ente bagus ternyata ngga bagus menurut ane. Dan begitupun sebaliknya, film yang menurut ane bagus belum tentu jelek di mata kalian. xD Ketiga, ane bukan (atau belum bisa jadi) pelahap segala genre. Horror dan romance adalah dua genre yang paling kurang saya minati. Tapi bukan berarti penilaian ane cuma diliat dari action atau berantem-berantemnya aja lho ya. Bagi ane pribadi, film yang disebut 'keren' adalah film yang mampu bermain dengan emosi. Ketika lucu, kita benar-benar tertawa, tanpa bisa ditahan. (Sebagai catatan, ane punya kecenderungan untuk tahan tawa kalo lucunya atau nyengir doang cuma setengah-setengah). Ketika haru, benar-benar terenyuh sampai ikut mengalirkan air hidung, air telinga, serta air liur disudut bibir. *halahh xD Ketika mencekam, benar-benar memacu detak jantung, dan ketika selesai menonton, ada perasaan semacam.... "Bangsatt! Keren bangettt!" (baik mbatin maupun diucapin). =D

Orait! Tanpa banyak ba bi bu lagi, langsung aja disimak daftar 10 FILM TERBAIK 2015 PILIHAN ANE.






1. The Avengers: Age of Ultron

Tidak ada yang lebih menarik dan menyenangkan selain menyaksikan berbagai superhero favorit bergabung dalam satu film. Meski ide ceritanya tidak secemerlang The Avengers yang pertama, Age of Ultron tetap bisa memukau karena dari awal sudah menwarkan banyak superhero.
(Rating: 10/10)


2. Drishyam

Lagi lagi film Bollywood membuktikan bahwa film yang digarap dengan totalitas akan menciptakan sentuhan akhir yang besar. Drishyam sukses mengaduk-aduk emosi saya. Menonton Drishyam adalah pengalaman menonton terbaik sepanjang masa karena sanggup membuat saya kagum bahkan sampai sekarang. Tanpa bermaksud terlalu membesar-besarkan, setelah menonton film ini, banyak film-film lain yang saya tonton, termasuk Hollywood, jadi terasa biasa saja. Saya tidak akan memberi gambaran apapun mengenai isi ceritanya. Semakin sedikit yang anda tahu tentang Drishyam, maka akan semakin bagus. Saya cuma bisa bilang, 'Drishyam bukan film biasa.'
(Rating: 10/10)


3. Kingsman: The Secret Service

Dari sekian banyaknya film-film bertema spionase atau agen rahasia tahun ini (sebut saja Mission Impossible: Rogue Nation, Spectre, The Man From U.N.C.L.E., Hitman, dll), Kingsman adalah yang paling memuaskan dan paling menghibur kalau dilihat dari segi ide dan eksekusi ceritanya. Saya masih akan selalu ingat dengan adegan ledakan berhamburan darah warna-warni seperti ledakan kembang api di tahun baru. :D That was absolutely awesome!
(Rating: 9/10)


4. Inside Out

Studio animasi PIXAR memang selalu full of something. Inside Out adalah karya Disney-PIXAR yang paling menyentuh sisi emosional sepanjang masa. Kisah emosi yang digambarkan dalam karakter yang berbeda-beda, Joy (bahagia), Sadness (sedih), Anger (marah), Fear (takut), dan Disgust (jijik), adalah ide yang sangat segar dan cemerlang. Tidak mengherankan jika film ini menghasilkan pendapatan besar, menuai banyak pujian dari kritikus film dunia, serta berhasil menyabet piala Oscar sebagai Animated Best Movie 2015. Perasaan yang campur aduk, aneh, pengen nangis tapi rasanya bahagia, lebih dari haru, sekaligus lebih dari bahagia. Nonton film kartun ga pernah terasa seperti ini.
(Rating: 9/10)


5. The Martian

Banyak film bertema serupa, tapi tidak ada yang seperti The Martian. Film survival yang menceritakan sisah seorang astronot yang tertinggal di planet Mars seorang diri ini tidak pernah terasa membosankan. Cinematic dan capture permukaan Mars yang indah didukung dengan jajaran department akting yang apik, The Martian mampu memberikan sentuhan dan suasana-suasana yang luar biasa.
(Rating: 8.9/10)


6. SPL 2: A Time For Consequences

Sulit untuk tidak kagum dengan segala kebrutalan yang ada pada SPL 2. Penggabungan unsur aksi dan scoring yang pas, ngeblend dalam satu; China dan Thailand. Film ini punya ketegangan berlapis-lapis namun eksekusi cerita yang dibangun tetap bisa dinikmati sebagai kesatuan yang utuh.
(Rating: 8.9/10)


7. Ant-Man

Meski filmnya cenderung bermain di 'jalur aman', film yang satu ini layak diacungi jempol karena berani menyuguhkan warna baru dalam dunia superhero.
(Rating: 8.7/10)


8. Pitch Perfect 2

Bagi pecinta musikal, terutama yang telah menyaksikan Pitch Perfect seri pertama, jangan pernah melewatkan film yang satu ini, sebab film ini menjawab keinginan penonton untuk menyaksikan kompetisi acapela yang lebih dahsyat dengan tetap memberikan jalinan cerita menggelitik dari para karakternya.
(Rating: 8.5/10)


9. Daddy's Home

Sudah lama ane menantikan film komedi barat yang mampu benar-benar lucu tanpa joke-joke kasar. Semua penantian itu akhirnya terjawab dalam Daddy's Home. Memang bukan hadir tanpa joke kasar samasekali, tetapi bukan itu makanan utamanya. Yang terpenting dari semuanya adalah film ini mampu benar-benar lucu dengan jajaran pemain yang mumpuni.
(Rating: 8.5/10)


10. Ip Man 3

Satu lagi film Hong Kong yang amat ditunggu di tahun 2015. Seri ketiga dari film yang mengisahkan master Wing Chun sang legendaris ini menjadi penutup trilogi yang apik dengan pace cerita yang dibangun meningkat dan semakin meningkat. Tiap segmennya diisi dengan pertarungan sengit dalam duel antar ilmu seni bela diri berbagai dunia, sebut saja Boxing, Muay Thai, dan yang mungkin paling ditunggu, duel antar master Wing Chun. Tidak hanya menonjolkkan aksi yang lebih besar, tetapi drama yang disuguhkan juga pantas diikuti. Apalagi filmnya sendiri diangkat dari kisah nyata.
(Rating: 8.1/10)

-----Special Mentions-----


Star Wars: The Force Awakens (8/10) "new story line, new generation"



The Walk (8/10) "amazingly breathtaking"


Shaun The Sheep The Movie (7.9/10) "just watch! excessively funny"

Tuesday 15 September 2015

ADIT SOPO JARWO VS UPIN & IPIN

ADIT SOPO JARWO PERLU BANYAK PENGEMBANGAN AGAR BISA 'SE-COMEL' UPIN & IPIN

Kalau membanding-bandingkan AditSopoJarwo dengan UpinIpin yaa gak bisa lah ya~ Jangan dibandingkan.
AditSopoJarwo belum layak disandingkan dgn Upin-Ipin. Perlu banyak pembaruan lagi. Walaupun, saya tetap apresiasi dgn animator Indonesia yg sudah mulai bisa berkreasi.

Saya agak risih sama orang2 yg membandingkan AditSJ dgn UpinIpin. Ya ga usah ditanya lah ya. UpinIpin jelas menang banyak. Lihat saja dari segi animasinya. Animasi buatan PH LES' COPAQUE ini lebih canggih dan lebih dinamis dibanding MD punya.
Kalo liat animasi AditSJ kita ngerasa kayak kurang greget. Pergerakan karakternya masih kaku, gerakannya patah-patah, kurang dinamis lah. Kalo UpinIpin udah jauh lebih halus dan dinamis, enjoy liat gambarnya. Selain itu UpinIpin punya scoring juga ngga lebay. Pas lagi di TK, soundnya yaa ceria, pas lagi lucu yaa suaranya lucu, pas lagi mendebarkan ya soundnya menegangkan. Pas lah.


Nah yang paling keren dari UpinIpin adalah jalan ceritanya. Ini yg perlu jadi catatan buat AditSJ. Jalan cerita yang Upin&Ipin tawarkan jelas lebih berbobot dan punya banyak pendalaman. UpinIpin bisa dengan cerdas mengeksplorasi setiap tema judul yang mereka bawakan dari ujung sampai pangkal, dari pucuk sampai akar, tanpa kehilangan fokus penceritaan. Misalnya saja di episode "Pokok Seribu Guna", UpinIpin berhasil menyuguhkan satu paket cerita yang komplit dan menghibur, dari yg sudah diketahui umum sampai yg belum pernah terpikirkan. Mengesankan karena mereka bisa bercerita Pohon Kelapa dari yang umum sampai yang detil. Pohon kelapa gak cuma enak buahnya aja, bisa dijadiin mainan, kerajinan, bahan bangunan, bahan penganan, dll.
Lalu di Episode Gadget, UpinIpin mengambil jalan cerita yang semuanya berhubungan dengan Gadget tapi tidak dirasa berlebihan.

Dibandingkan AditSJ (kalau memang mau membanding-bandingka­n), jalan cerita AditSJ sangat mudah ketebak, bahkan sebelum ditonton. Karena formulasi cerita yg mereka tawarkan kuranglebihnya itu-itu aja; yakni dimulai dari kecerobohan Jarwo dan CSnya Sopo, atau kenakalan Adit, dan berujung nasihat bijaknya Bang Haji.
Judulnya juga terlalu mainstream dengan hanya mengutak-atik kalimatnya agar keliatan berrima.


Di lihat dari sisi humor, guyonan yang diciptakan UpinIpin benar-benar nge-hit. sekalipun dalam bahasa Malaysia tetap bisa diterima oleh orang Indon. UpinIpin selalu berhasil bikin penontonnya ketawa. Yaa contohnya saya. Saya bisa ketawa kalo nonton UpinIpin. Sementara AditSJ? Terus terang saya belum pernah menemukan satu scene-pun dari AditSJ yg bikin saya terpingkal-pingkal. Bahkan tersenyum simpul saja belum.
Hasilnya? Tampaknya Adit dkk perlu belajar banyak dari UpinIpin dkk agar bisa sama-sama menarik.

TULISAN TANGANKU

Cerpen | MALAM

 "Malam"
Sepucuk surat dengan dua sayap kecil di kanan-kirinya melayang bebas entah dari mana asalnya. Ku perhatikan surat itu masuk melalui celah kotak pesan yang ada di halamanku. Aku turun dari atap teras rumahku lalu mengubek box pesan itu. Kuraih sepucuk surat. Aha, dapat. Masih terbungkus rapi. Tak kukenali siapa pengirimnya. Hanya ada foto perempuan. Mungkin foto si pengirim.

Kuhidu bau amplopnya. Hmm aromanya wangi khas aroma kertas yg masih baru. Aku suka aroma kertas yg masih baru. Bukan karna warnanya kuning. Tapi karena, ah entahlah. Jangan dipikirkan. Yang aku inginkan sekarang adalah segera membuka amplop dan mengetahui isi suratnya.

Perlahan kubuka dan kubaca pesannya. Aku hanya menggeleng. Isinya hanya sesingkat itu. Satu kata yang aku sudah terlalu paham apa maknanya. Sudah terlalu sering kudengar, dan hampir tak ingin kudengar lagi rasanya.

"Malam", begitu isinya. Seorang perempuan mengirimiku pesan dan hanya itu isinya. Satu kata yang sudah jelas aku terlalu paham apa maknanya. Ah, atau bagaimana kalau kali ini aku berpura-pura tidak paham saja dengan kata itu?

Malam, hm?

Malam.

Apa itu 'malam'? Aku tidak tau apa itu malam. Sungguh. Atau mungkin aku harus cari entri kata itu di kamus? Ya, kamus!

Argh... Lupakan saja! Aku tidak bisa berbohong kepada diriku sendiri. Aku tau apa itu 'malam'. Aku tau betul apa artinya itu. M-A-L-A-M. Hanya satu kata yang disusun dari 3 huruf. Maksudku 5 huruf kalau kuhitung dengan tidak memperhatikan huruf yang berulang. Malam hanyalah satu kata yang jika dibaca dari belakang pun bunyinya tetap sama. Malam adalah sebuah kata yg jika dijadikan pesan, orang skeptis tidak akan menanggapinya dengan senang hati. Mengapa malam? Ada apa dengan malam? Apakah ini ajakan makan malam? Hm, tidak secepat itu. Atau apakah ini maksudnya 'malam' (lilin) untuk menggambar di kain batik? Sepertinya juga bukan.

Lalu kenapa dengan malam? Ada apa dengan malam? Malam ya malam (aku tidak tahu harus pakai titik atau tanda seru). Apakah dia ingin memberitahuku bahwa ini sudah malam? Akupun tahu ini sudah malam. Aku sudah tahu.

Lalu dia berharap aku akan membalas apa? Apakah, "Malam juga.. Kamu lagi apa?" Ataukah "Iya, malam. Malam yang indah bukan?"

Jangan harap. Aku bukan orang seperti itu. Akulah orang skeptis itu, yang tidak akan menanggapi kata 'malam' dengan cukup senang hati.

Kulipat kembali amplopnya. Kulirik lagi foto perempuan yang ada di situ. Benar-benar tidak ku kenali. Kulipat sisi-sisi amplop surat itu dengan rapi dan ku letakkan di keranjang kecil bersama tumpukan surat-surat lama. Aku ingin semua amplop surat tertata rapi. Jadi aku sengaja mengelompokkan surat demi surat berdasarkan pengirimnya. Surat dari pengirim yang tak kukenal ku masukkan ke dalam keranjang biru.

Kini perhatianku tak lagi tertumpu pada tumpukan surat. Aku kembali pada aktivitasku, meneruskan membaca buku antologi cerpen yang punya banyak nama pengarang. Beberapa karya aku suka, namun beberapa lainnya tidak. Kubolak-balik halaman demi halaman. Kubaca kilasan dan kutipan ceritanya. Jika aku tertarik baru akan aku baca sampai habis. Namun semakin lama membacaku semakin cepat, malah kini hanya memperhatikan gambar-gambarnya saja. Aku jenuh juga. Bosan terus-terusan membaca. Walaupun itu hobiku, tetap saja lama-kelamaan akan bosan. Seperti kata pepatah, "sepandai-pandainya tupai melompat, lama-kelamaan akan capek juga..." Eh, sepertinya bukan itu pepatah yang tepat. Ah lupakan saja.

Perhatianku teralih ke arah tumpukan amplop tadi. Iseng, kubaca lagi surat dari orang tak dikenal itu. Kucoba tulis dua-tiga huruf, lalu membentuk satu kata, namun kucoret (lagi).
Setiap aku akan menulis sesuatu, aku seakan sudah bisa menebak akan seperti apa balasannya.

Author: Heri Gunawan